Kamis, 22 Desember 2011

Untuk Kita Renungkan


Ibuku hanya memiliki satu mata, aku sangat benci padanya, aku malu karena memiliki ibu sepertinya.Demi menopang perekonomian keluarga
Ia bekerja sebagai pembantu disebuah sekolah tempatku belajar
sebagai tukang masak untuk para guru dan murid

Suatu hari
Ketika masih duduk di sekolah dasar
Ibuku datang untuk menyapaku
Aku sangat malu, mengapa ibu melakukan ini padaku ?
Aku tak peduli dan membuang muka
lalu aku lari ke luar dari kelas

Keesokan harinya
Teman teman mengejekku karena ibuku hanya memiliki satu mata
Aku sangat malu, bahkan saat itu aku ingin ibuku mati saja
sesampainya di rumah aku berkata dengan kasar pada ibu
“ ibu hanya membuat aku malu, dan menjadi bahan ejekan teman temanku, mengapa ibu tidak mati saja ?”
Ibuku hanya terdiam .............
Aku bahkan tak menyadari sedikitpun betapa aku telah melukai hati ibu dengan kata kata kasarku
Karena aku telah dibutakan dengan amarah dan egoisku
Aku ingin pergi dari rumah ini
Semenjak itu aku belajar keras untuk mendapatkan beasiswa ke singapura
Dan hal itu menjadi kenyataan
Saya kemudian pergi ke singapura untuk melanjutkan studi
Lalu kemudian saya menikah dengan seorang gadis cantik
Kini saya memiliki rumah sendiri , dan beberapa orang anak , aku kini hidup dengan kemewahan.

suatu ketika..
Ibu datang untuk mengunjungiku, setelah sekian tahun ia tak pernah melihatku bahkan tak pernah bertemu dengan cucu – cucunya
Ketika baru saja ia sampai di depan pintu,
Anak ku menangis karena takut melihatnya
Lalu aku pun berteriak kasar mengusirnya
Beraninya kamu datang tanpa di undang dan membuat anak - anakku ketakutan, pergiiiiii
Kamu hanya membuat anak-anakku ketakutan
Lalu kemudian ibu berkata “ maaf saya salah alamat “ kemudian pergi

Beberapa hari kemudian
Sebuah surat undangan Reuni sekolah datang kepadaku
untuk menghadiri acara itu aku berbohong pada istriku
Bahwa aku akan pergi dalam urusan bisnis
Entah apa yang kemudian mendorongku
Aku sempatkan waktuku untuk mengunjungi gubuk tua yang sudah rapuh itu
Gubuk tempat aku dulu dilahirkan dan dibesarkan
Digubuk ini pulalah ibu tinggal seorang diri
Namun ketika aku sampai digubuk itu, tak lagi ku dapati ibu yang dulu selalu menjagaku
Tak ada siapa siapa
Lalu seorang tetangga memberitahuku bahwa ibu telah meninggal beberapa hari yang lalu
aku bahkan tak meneteskan air mata mendengar berita itu,
lalu kemudian orang itu memberiku sepucuk surat titipan ibu untukku

Surat ibu
 
Anak ku tersayang
Tak henti hentinya ibu memikirkanmu, ibu menyesal dan minta maaf karena ibu telah datang kerumahmu dan membuat anakmu takut. Ibu sangat senang ketika ibu tau bahwa kau akan datang dalam acara reuni sekolah. Tapi ibu mungkin tak sempat lagi menemuimu, bahkan ibu tak mampu lagi untuk bangun menemuimu
Ibu menyesal karena telah membuatmu malu,
 
Anak ku tersayang
Ketahuilah..........
Ketika masih kecil, kamu mengalami sebuah kecelakaan
Yang membuatmu kehilangan satu bola matamu.
Ibu tak tega melihatmu tumbuh dewasa dengan satu mata
Lalu ibu kemudian memberikan  mata ibu kepadamu
Agar kelak kau tumbuh dewasa melihat dunia dengan mata itu
Ibu begitu bangga melihatmu tumbuh dewasa dan bisa melihat dunia
Ibu sayang padamu



ibumu